Minggu, 24 Oktober 2010

Nabi MUSA as

MUSA
Ketika Bani Israil di Mesir ditindas oleh Fir'aun, Allah Swt. mengutus Nabi Musa untuk membebaskan mereka. Musa merupakan adik kandung Nabi Harun.
Ia adalah keturunan Lawi, salah seorang putra Nabi Ya'qub yang hijrah ke Mesir. Di Mesir keturunan Nabi Ya'qub beranak pinak selama empat ratus tahun lebih.
Jumlah mereka mencapai ratusan ribu orang. Awalnya mereka diterima oleh raja dari Dinasti Hyksos. Namun setelah dinasti ini berakhir, pemerintahan dikuasai oleh para raja yang menamakan dirinya Fir'aun. Bani Israil lalu diperlakukan sewenang-wenang oleh Fir'aun
Menurut sejarah, ketika Musa lahir, Fir'aun yang memerintah Mesir adalah Ramses II yang menganggap dirinya tuhan. Musa diutus Allah Swt.
untuk mengingatkan Fir'aun dan membebaskan Bani Israil. Bersama Harun, Musa berdakwah kepada Fir'aun. Namun dakwah mereka ditolak. Bahkan, Musa dikejar untuk dibunuh.
Tetapi Allah Swt. menyelamatkan Musa dan pengikutnya serta membinasakan Fir'aun.

FIR'AUN
Berabad-abad lamanya Mesir diperintah oleh raja-raja Fir'aun. Pemerintahan mereka dijalankan secara turun-temurun.
Setiap raja yang memerintah dikenal lalim dan menindas rakyatnya, termasuk Bani Israil. Suatu saat, seorang ahli nujum istana menghadap Fir'aun.
Ia memberitahukan hasil ramalannya atas mimpi Raja.
Ia meramalkan bahwa seorang bayi laki-laki dari Bani Israil akan lahir dan setelah dewasa akan membinasakan kekuasaan Fir'aun. Mendengar hal itu, Fir'aun langsung memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki- laki Bani Israil di Mesir.

ANAK ANGKAT FIR'AUN
Ketika Fir'aun memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki Bani Israil, seorang wanita bernama Yukabad melahirkan bayi laki-laki.
Agar tidak dibunuh, bayi tersebut dihanyutkannya di Sungai Nil. Bayi itu lalu ditemukan oleh istri Fir'aun.
Ketika diberitahu tentang bayi tersebut, Fir'aun segera memerintahkan untuk membunuhnya. Namun, istrinya melarang karena merasa sayang dan belum dikaruniai anak.
Akhirnya bayi itu mereka angkat sebagai anak. Fir'aun lalu memberinya nama Musa. Bayi Musa sering menangis karena membutuhkan susu.
Maka, Fir'aun mencari wanita yang siap mengasuh dan menyusui anak angkatnya itu. Namun, Musa menolak semua wanita yang mencoba menyusuinya, kecuali ibu kandungnya sendiri.

MEMBELA BANI ISRAIL
Musa dibesarkan di lingkungan kerajaan Fir'aun. Setelah dewasa, ia sering jalan-jalan keliling kota. Suatu hari, Musa berjumpa dengan dua orang lelaki yang sedang berkelahi.
Seorang di antara mereka berasal dari Bani Israil, dan seorang lainnya berdarah Mesir, keturunan Fir'aun. Orang Israil itu meminta pertolongan kepada Musa. Musa bermaksud membela kaumnya dengan memukul orang golongan Fir'aun tersebut hingga mati. Namun setelah itu Musa menyesal dan memohon ampunan Allah atas kesalahannya

PELARIAN KE MADYAN
Berita pembunuhan yang dilakukan oleh Musa terhadap salah seorang rakyat Mesir sampai ke telinga Fir'aun.
Ia segera menyiapkan bala tentaranya untuk menangkap dan membunuh Musa. Karena merasa terancam. Musa segera meninggalkan kota.Selama delapan hari delapan malam, ia berjalan hingga tiba di Madyan, bagian selatan Palestina.

NABI SYU'AIB A.S.
Musa tiba dengan selamat di Madyan. Di sana ia membantu dua orang wanita yang akan mengambil air untuk ternak mereka. Kedua wanita itu adalah putri Nabi Syu'aib. Kepada Nabi Syu'aib, mereka menceritakan bahwa Musa telah membantunya. Mendengar cerita kedua anaknya, Syu'aib ingin berkenalan dengan Musa.
Salah seorang anak perempuannya diutus untuk memanggil Musa. Nabi Syu'aib menyambut Musa dengan senang dan berterima kasih atas kebaikan serta pertolongan Musa

SAFURA
Musa merasa senang tinggal di rumah Nabi Syu'aib. Suatu hari, Nabi Syu'aib menyampaikan keinginannya untuk menikahkan Musa dengan anak gadisnya, Safura. Musa terkejut dan gembira mendengar permintaan Nabi Syu'aib. Musa memenuhi permintaan itu dan mematuhi syarat yang diajukan mertuanya.
Dalam Al-Qur'an, syarat itu berbunyi agar Musa bekerja membantu Nabi Syu'aib selama 8-10 tahun

API DARI ALLAH SWT.
Musa bekerja untuk Nabi Syu'aib selama 10 tahun. Setelah selesai, Musa ingin bertemu dengan keluarganya di Mesir. Musa dan istrinya pergi berjalan menempuh padang pasir. Akhirnya, mereka tiba di Gunung Sinai. Ketika malam tiba, Musa dan istrinya ragu melanjutkan perjalanan karena gelap.
Namun tiba-tiba, Musa melihat api di kejauhan dan ingin mengambilnya untuk memanaskan tubuh. Ia meminta istrinya tinggal sementara ia mengambil api itu.
Musa berjalan ke tempat api, dan tiba di dekat sebatang pohon kayu. Ternyata api tersebut berasal dari Allah.

DAKWAH KEPADA FIR'AUN
Setelah menerima wahyu Allah Swt., Musa dan Harun menemui Fir'aun. Sang raja terkejut melihat kedatangan mereka.
Musa mulai mengingatkan bahwa Fir'aun bukan tuhan dan memintanya untuk membebaskan Bani Israil. Mendengar ucapan itu, Fir'aun ...